Followers

Thursday, June 9, 2011

PENEMUAN KAPAL ATAU PERAHU NABI NUH (DISCOVERY VESSEL or CRAFT PROPHET NUH)

Kisah Nabi Nuh diceritakan dalam ajaran tiga agama besar, Islam, Kristian, dan Yahudi - mencetuskan misi pencarian sisa-sisa kapal legenda tersebut.
Tuntutan penemuan di lokasi Gunung Ararat ini bukan kali pertamanya. Namun, tuntutan itu tak ada yang disertai bukti kuat.
Pada 1970, seorang lelaki Armenia Georgie Hagopian, mendakwa telah melawat bahtera Nuh dua kali sekitar tahun 1908 / 1910 dan 1906. Hagopian mendakwa dia menaiki kapal Nabi Nuh dan berjalan di atapnya.
Lalu ada, Ed Davis, askar AS berpangkat sarjan yang bertugas dalam Perang Dunia II di Hamadan, Iran. Dia dilaporkan telah mendaki Gunung Ararat pada 1943. Dia mengaku boleh mengintip bahagian dalam bahtera itu, namun tak berani untuk mendekat.
Baru-baru ini tuntutan mengejutkan dikeluarkan penyelidik 'Noah's Ark Ministries International' dari China dan Turki.
Mereka mengaku menemukan bahtera atau kapal Nabi Nuh yang digunakan untuk menyelamatkan umat manusia dan mahluk Bumi yang lain dari bencana banjir bah yang diyakini menenggelamkan separuh dari daratan Bumi, 4.800 tahun silam.
Sisa-sisa bahtera Nuh Nuh ditemui berada di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur.
Tak hanya membuat tuntutan, kumpulan penyelidik ini juga menampilkan imej dan membawa specimen dari kapal sebagai bukti penguat. Mereka juga membuat rakaman dokumentasi di dalam benda mirip kapal, ukurannya besar, sebahagian besar permukaannya tertutup salji - yang diyakini bahtera Nuh yang legenda.Video itu membawa kita masuk ke dalam bahtera Nabi Nuh. Para penyelidik memukul-mukul papan-papan coklat, untuk membuktikan itu terbuat dari kayu. Untuk masuk ke perut kapal, penyelidik perlu menggunakan tambang.
Kontroversi
Penemu yang dipimpin oleh kumpulan Quaker, mengatakan yakin 99,9% struktur kayu yang ditemui di sisi gunung itu merupakan sebahagian daripada kapal yang disebutkan dalam kitab suci.
Kapal itu dikatakan yang menampung keluarga Nabi Nuh serta pelbagai haiwan selama kejadian banjir besar pada 4800 tahun lalu.
Namun penyelidik yang telah menghabiskan beberapa dekad untuk mempelajari daerah tersebut, membantah penemuan kapal Nabi Nuh itu."Anda harus mengeluarkannya dari konteks kitab suci," ujar Paul Zimansky, arkeolog dan ahli sejarah di Srony Book University yang mengambil pakar sekitar kawasan Timur, khususnya wilayah sekitar Ararat, dikenali dengan nama Urartu.
Arkeolog lain, Peter Ian Kuniholm yang fokus dengan Turki selama beberapa dekad bahkan mengatakannya secara lebih langsung laporan penemuan ini adalah "tipuan".Zimansky menekankan berdasarkan Kitab Suci, Gunung Urartu (atau Ararat) sebagai tempat mendarat dari kapal tersebut, namun tidak disebutkan secara khusus.
Selama beberapa tahun, Gunung Ararat dengan tinggi 16.946 kaki serta memiliki formasi bebatuan Durupinar yang berbentuk mirip kapal telah menjadi tempat kegemaran bagi para pencari kapal Nabi Nuh ini.
Pihak lain mencari bukti kapal itu di kawasan-kawasan kejadian banjir iaitu Laut Hitam, Turki, atau Iran.Laporan dari kemunculan bahtera Nabi Nuh ini sekurang-kurangnya hadir setiap 2 tahun, serta tidak selalu berada di tempat yang sama. Laporan terkini yang diumumkan kelmarin melibatkan lanjutan ekspedisi pada tahun 2007 dan mendapati struktur "interior gua kayu yang tidak biasa" di kaki lereng Ararat di ketinggian 14.700 kaki.
Penelitian ini dilakukan oleh Noah's Ark Ministries International yang berpusat di Hong Kong.Pemimpin penyelidik China-Turki ini mengatakan jenis kayu yang mereka dapati dari struktur di Ararat itu berdasarkan perhitungan karbon dianggarkan berumur 4.800 tahun.












 
Gambaran pelukis


 




No comments:

Post a Comment